top of page
Cari
Gambar penulisRima Wahyu Arianti

5 Kesalahan Umum Saat Belajar Bahasa Asing

Diperbarui: 12 Feb 2021


Bahasa asing menjadi salah satu kategori di mana seseorang dapat bersaing dalam dunia Pendidikan, maupun kerja. Contohnya saja era sekarang, tidak sedikit beberapa perusahaan yang mulai mencantumkan kemampuan berbahasa asing sebagai kriteria dalam penerimaan karyawan baru di perusahaan mereka, dan sebagainya. Tidak heran bahwa sekarang banyak yang mulai mencari tempat Kursus bahasa asing dengan tujuan agar dapat lebih mahir dalam berbahasa asing.


Namun, dalam berbagai prakteknya, ada berbagai kesalahan umum yangharus dihindari dalam memahami bahasa asing. Seperti yang pertama adalah, pelafalan yang masih salah saat mencoba menggunakan bahasa asing dalam keseharian. Seperti misalnya menggunakan bahasa inggris yang kadang masih salah antara satu kosa kat dengan yang lain. Adapun lainnya:


1. Intonasi pengucapan yang masih salah




Meski kesalahan ini sering dimaklumi oleh kebanyakan orang dengan dalih masih belajar, nyatanya kesalahan ini akan semakin mengganggu jika kalian masih mengulang untuk kesekian kalinya. Seperti misalnya Bahasa Korea, di mana antara satu kata dengan kata yang lain memiliki intonasi yang berbeda-beda saat di ucapkan.


Meski kalian berada dalam bimbingan kursus bahasa asing, belajar dalam mengucapkan kata atau kalimat dengan intonasi benar harus tetap diterapkan. Hal ini selain memberikan kesan pada kalian bahwa kalian telah berlatih, lambat laun kalian juga akan mahir dengan sendirinya.


2. Pelafalan yang masih kurang jelas



Seperti misalnya mengucapkan kalimat Bahasa Inggris yang kurang jelas, sehingga orang yang mendengarkan harus meminta untuk mengulang kembali kalimat yang diucapkan. Hal ini di takutkan akan menimbulkan makna lain, atau karena pelafalan yang salah membuat orang menjadi berubah persepsinya karena apa yang kalian ucapkan tidak jelas.


Oleh karena itu kalian sangat disarankan untuk berlatih dalam melafalkan beberapa kosa kata ataupun kalimat asing dengan tujuan tersebut. Entah kalian belajar secara otodidak ataupun belajar di tempat kursus bahasa asing, yang terpenting adalah selalu berlatih.


3. Tidak mau mengeksplor metode belajar lain



Sumber gambar: pixabay.com


Seperti contohnya tidak mau belajar bahasa asing di tempat kursus bahasa asing. Dengan alasan biaya yang tidak cukup, atau yang paling menyakitkan adalah buang-buang uang. Padahal, jika ingin bisa dan mahir, semua harus ada pengorbanan untuk mendapatkan apa yang kita harapkan.


Begitu juga dengan mahir berbahasa asing. Jika sekiranya kalian seperti tidak menemukan titik terang dalam menempuh satu metode belajar bahasa asing, maka eksplor dan cobalah. Jika kalian sudah menemukan satu metode lagi dan bisa kalian ikuti, mungkin itu menjadi jalan kalian agar dapat mahir berbahasa asing.

Lingkungan yang kurang support agar bisa berlatih bahasa asing.


Di mana hal ini akan menyulitkan kalian dalam mengartikan, berlatih dalam pengucapan, baik intonasi, pelafalan, dan sebagainya. Mengingat dalam belajar bahasa asing, kalian dituntut untuk bisa berbicara sesuai dengan aturan dari grammar di masing-masing bahasa asing. Jadi tidak bisa sembarangan.


Jika begitu, kalian harus mencari alternatif supaya mendapatkan lingkungan yang mensupport belajar bahasa asing kalian. Seperti contohnya belajar di tempat kursus bahasa asing, di mana kebanyakan tempat belajar bahasa asing, ada peraturan harus menggunakan bahasa asing tersebut baik saat pembelajaran dimulai, hingga pelajaran selesai.


4. Belajar dengan mengartikan per kata


Sumber gambar: pixabay.com


Biasanya hal ini sering kita alami saat mempelajari bahasa Inggris, baik di tempat kursus bahasa asing, atau secara otodidak. Dikarenakan adanya google translate, kita bisa lebih mudah untuk mengartikan satu kalimat dengan cara mengartikan satu per satu katanya. Padahal tidak demikian. Pengertian menggunakan metode tersebut, belum tentu tepat dan pas dalam pemaknaan.


Hal ini dikarenakan bahwa satu kalimat bisa berbeda maknanya. Seperti misalnya kata “what’s up” jika di artikan satu per satu, maka artinya adalah apa yang di atas, padahal makna yang sebenarnya adalah apa kabar di mana kata ini sering di pakai untuk seseorang pada sahabat mereka yang menanyakan kabar mereka menggunakan kata tersebut.


5. Overthinking




Kita tidak dianjurkan untuk melakukan suatu hal secara berlebihan, begitu juga dengan berpikir. Overthinking merupakan hal yang mungkin bisa menjadi positif, namun tidak jika pada saat kalian belajar bahasa asing, entah secara otodidak ataupun di tempat kursus bahasa asing. Yang sering ditemukan adalah, berpikir terlalu keras mengenai susunan grammar, penggunaan rumus kata kerja dan sifat, dan sebagainya.


Padahal dalam belajar berbahasa asing, entah di tempat kursus bahasa asing ataupun tidak, dituntut adanya latihan berbicara, dengan tujuan untuk memperlancar penggunaan bahasa asing. Jadi, jangan dulu berpikir bahwa kalian salah dalam pemakaian grammar saat berlatih mengucapkan bahasa asing. Semoga menjadi referensi kalian. Sekian.


18 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page