Culture shock di Jepang adalah hal biasa bagi orang asing yang baru pertama kali ke Jepang. Hal ini dikarenakan Jepang adalah negara dengan sejarah yang kaya dan nilai-nilai tradisional yang ketat yang berpadu dengan budaya modern yang unik. Benturan zaman dan tradisi baru ini menciptakan getaran dan rasa yang unik saat berjalan di jalanan Jepang yang ramai. Dengan kontras yang begitu berat dalam nilai dan cara hidup, itu melahirkan budaya yang menarik yang tak jarang berbeda dengan budaya negara lain.
Budaya Jepang benar-benar unik, dan dengan demikian kejutan budaya di Jepang tidak dapat dihindari terutama bagi masyarakat Indonesia yang pertama kali ke Jepang. Dari jalanan yang sibuk hingga iklan yang melimpah, melepas pakaian di pemandian umum hingga menemukan semua yang dapat kita temukan di mesin penjual otomatis pinggir jalan. Culture shock di Jepang bagi orang asing pun sering kali berjalan meskipun sudah ada cara untuk mengidentifikasi, mengadaptasi, dan mengatasi Culture shock di Jepang. Pada artikel Kukche Languages ini, berikut adalah culture shock yang dialami warga Indonesia saat berada di Jepang.
1. Iklan di mana-mana
Banyak jalan di sekitar kota-kota besar Jepang dilapisi dengan iklan yang berwarna-warni menarik perhatian orang yang melihat. Masalahnya, ada begitu banyak hal masalah yang terjadi sehingga bisa membuat kewalahan bagi orang baru pertama kali berada di Jepang. Bangunan diplester dengan simbol hiragana dan katakana tebal sehingga tidak ada cukup ruang dan mereka mulai menumpuk satu sama lain, semakin tinggi dan semakin tinggi. Selain itu, agar lebih menarik perhatian, beberapa memiliki lampu memesona yang berkedip dan berkedip sepanjang malam. Seolah-olah indra kita belum cukup kewalahan oleh jalanan yang sibuk, tidak ada istirahat bagi mata di jalanan yang sibuk di Jepang.
2. Toilet berteknologi tinggi
Sumber gambar: beritagar.id
Untuk orang Indonesia yang terbiasa dengan toilet tanpa tombol, merasakan pertama kali duduk di toilet Jepang bisa sangat mengintimidasi. Hal ini dikarenakan toilet Jepang memiliki lebih banyak tombol daripada remote televisi, dan jika menekan tombol yang salah, akan mungkin dapat terkejut tiba-tiba, entah air yang keluar dari kloset maupun mengubah air menjadi hangat. Hal ini seolah menegaskan teknologi Jepang membawan toilet menjadi ke tingkat yang berbeda dengan toilet dan merupakan benar-benar hal yang unik untuk dialami di Jepang.
3. Telanjang di pemandian umum
Sumber gambar: travel.detik.com
Pemandian tradisional Jepang, atau Onsen, adalah salah satu cara favorit untuk bersantai setelah hari yang panjang atau meregangkan otot setelah melelahkan otot setelah bekerja sehari-hari. Bagi orang Indonesia yang terbiasa mandi sendirian, bertelanjang di depan orang asing bukanlah hal yang muda karena seperti mempertaruhkan harga diri dan malu yang terjadi saat mengunjungi onsen di Jepang. Namun bagi orang Jepang, mereka memperlihatkan semua tubuh dengan percaya diri, yang secara pribadi,membutuhkan beberapa saat untuk membangun perasaan nyaman itu.
4. Kita bisa hidup dari mesin penjual otomatis
Jika menghabiskan waktu berkeliaran di jalanan Jepang, setiap saat akan melihat mesin penjual otomatis. Dimana mana, dapat menemukan apa saja yang inginkan jikameluangkan waktu untuk mencari Vending Machine. Mereka sendiri menjual makanan simpel seperti sushi dan sandwich, hingga kaleng kopi panas dan boneka Pokemon mewah dari mesin yang nyaman ini. Bahkan ada jalan-jalan di Tokyo yang dipenuhi dengan kotak makanan dan minuman yang terpampang dengan baik untuk menarik perhatian kita. Jika diamati dengan cermat, kita mungkin menemukan beberapa mesin penjual otomatis yang menjual barang khusus orang dewasa seperti pakaian dalam bekas yang jelas dapat menimbulkan culture shock bagi warga Indonesia yang berada di Jepang.
5. Masker adalah barang wajib
Ada beberapa alasan yang cukup umum mengapa memakai masker sangat umum di seluruh Jepang. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, udara musim dingin di Jepang juga bisa sangat kering, yang merupakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi virus menular yang beredar setiap tahun. Jika berkunjung pada musim semi, kita mungkin juga melihat banyak orang memakainya saat ini karena pada saat itu serbuk sari di berkeliaran udara. Pohon Cedar Jepang adalah penyebab umum yang menyebabkan bersin dan hidung mengendus, dan penggunaan masker ini bertujuan untuk mengurangi iritasi.
Itulah beberapa culture shock yang mungkin akan dialami orang Indonesia kalau baru pertama kali ke Jepang. Tapi jangan khawatir, karena kamu sudah membaca artikel ini, kamu bisa mempersiapkan diri agar tidak terlalu terkejut saat pergi ke Jepang nanti!
Yuk intip artikel informatif lainnya di web www.kukchelanguages.com!
Comments