Mahasiswa Jerman juga memiliki tradisi uniknya sendiri yang mungkin tidak biasa dilakukan di negara lain. Jika kamu akan melanjutkan studi di Jerman, ada baiknya kamu paham tradisi-tradisi berikut.
Berikut 5 tradisi mahasiswa Jerman yang perlu kamu ketahui:
1. Mengetuk Meja sebagai Bentuk Apresiasi
Di Indonesia, ketika kuliah selesai diberikan, biasanya kelas berakhir begitu saja. Namun di Jerman, ketika mereka selesai, hal yang biasa dilakukan adalah memberikan apresiasi. Bukan dengan bertepuk tangan, melainkan dengan mengetuk meja. Nah Di Indonesia sendiri, jika kamu mengetuk meja di dalam kelas, kamu akan dianggap sebagai pembuat keributan. Namun, di Jerman hal tersebut sangat wajar dilakukan di dalam dunia akademik. Bahkan mereka punya sebutannya sendiri yaitu “Akademisches Klopfen” yang berarti ketukan akademik. Semakin ribut artinya semakin baik profesor tersebut memberikan kuliah.
2. Menggunakan “Anda” di banyak kesempatan
Dunia pendidikan di Jerman memang terasa sangat formal. Jika kamu ingin berbicara atau mengirimkan email kepada dosen atau orang yang tidak dikenal, biasanya kamu akan menggunakan “Sie” yang setara dengan “Anda” dalam Bahasa Jerman, setidaknya pada pertemuan pertama.
Kita tentu juga hormat kepada dosen kita di Indonesia. Tapi biasanya kita tidak meng-Anda-kan mereka.
3. Tepat waktu
DI Jerman kelas selalu dimulai tepat waktu dan jika kamu masuk ke kelas terlambat, orang-orang akan kesal karena kamu dapat memecah konsentrasi mereka. Begitu juga ketika kamu memiliki janji bimbingan dengan dosenmu, mereka akan mengharapkan kamu datang tepat waktu karena mereka sudah meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan mereka.
4. Dosen bukanlah Dewa
Susah ketemu dosen ketika kuliah di Indonesia? Harus mengejar-ngejar pembimbing ketika menulis skripsi? Dosen tidak pernah ada di kampus? Tenang saja. Hal tersebut tidak akan terjadi di Jerman. Karena para dosen di Jerman sadar bahwa mereka bukanlah dewa melainkan pelayan masyarakat. Mereka sadar bahwa mereka punya tanggung jawab untuk mengajar dan membimbing mahasiswanya. Jadi jika kamu ingin ketemu dosen, kirim saja email kepada mereka. Mereka “harus” memiliki waktu untuk kamu dan membantu masalah-masalah akademik yang kamu alami.
5. Hidup murah
Hidup di Jerman serba mahal? Benar, tapi tidak jika kamu adalah mahasiswa. Hidup sebagai mahasiswa benar-benar dimanjakan di Jerman. Bagaimana tidak? Dengan status sebagai mahasiswa, kita berhak untuk tinggal di asrama yang murah. Selain itu, kita tidak perlu membayar pajak dan harga asuransi juga lebih murah. Kartu mahasiswa dapat digunakan untuk naik bus dan kereta secara gratis di kota tempat kita tinggal. Harga makanan di kantin juga disubsidi serta banyak potongan harga yang kita terima ketika berbelanja atau masuk museum. Yang terakhir adalah banyaknya pekerjaan dan kesempatan magang yang hanya ditawarkan kepada mahasiswa.
Bagaimana, tertarik untuk menjadi mahasiswa di Jerman?
Komentar