Kira-kira bagaimana ya kehidupan mahasiswa di Jepang? Selain kegiatan di kampus ada banyak hal yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa. Baik kegiatan yang berhubungan dengan perkuliahan maupun hal-hal menarik lainnya sekadar untuk menghibur diri atau bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian orang menggunakan waktunya untuk mengerjakan tugas, mengikuti klub/ eskul di kampus, ada pula yang bekerja paruh waktu setelah pulang dari kampus loh! Berikut beberapa aktivitas mahasiswa di Jepang.
1.Hampir Semua Mahasiswa Arubaito
Arubaito berarti kerja paruh waktu. Di Jepang batas minimal pelajar untuk memulai arubaito yaitu ketika menginjak umur 15 tahun. Sehingga tidak hanya mahasiswa banyak pula anak SMA yang sudah arubaito di luar jam sekolah. Meski dimikian untuk part time di malam hari hanya berlaku untuk anak yang sudah mencapai umur 18 tahun. Kebanyakan mahasiswa arubaito sebagai guru privat, staff di toko swalayan, di family resto atau pun di izaka-ya (tempat minum bir). Alasan mahasiswa bekerja paruh waktu bermacam-macam. Kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, mengisi waktu luang atau ada pula yang menggunakannya untuk ditabung agar bisa dipakai jalan-jalan ke luar negri saat libur panjang tiba. Asik banget ya!
2. Mengikuti Kegiatan Bukatsu
Bukatsu merupakan kegiatan ekstrakurikuler. Memasuki awal perkuliahan sejak diadakannya penerimaan mahasiswa baru, pengurus ekskul berbondong-bondong mencari anggota baru. Setiap anggota ekskul menunjukkan kebolehannya di depan mahasiswa baru dan saling memperebutkan orang-orang berprestasi untuk direkrut ke dalam ekskulnya. Mahasiswa baru pun berlomba-lomba memasuki ekskul impiannya! Karena dengan memasuki ekskul pastinya dapat menambah wawasan, keterampilan dan jaringan pertemanan.
3. Mengikuti Kegiatan Volunteer
Banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan volunteer seperti NGO, karena dianggap sangat bermanfaat untuk kehidupan sosial, pola pikir, dan cara pandang terhadap suatu masalah pun semakin luas. Kegiatan volunteer yang diikuti beragam jenisnya, seperti untuk kesejahteraan sosial, perlindungan alam, kerjasama internasional, dukungan penyandang disabilitas, dukungan bencana dll. Meskipun kegiatan ini cukup memakan biaya, tenaga dan waktu tapi dapat sebanding dengan berbagai ilmu dan pengalaman yang didapatkan.
4. Berangkat Dengan Bersepeda / Naik Kendaraan Umum
Mahasiswa di Jepang kebanyakan lebih memilih memakai kendaraan umum atau sepeda sebagai alat transportasi ke universitas dibanding kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Selain praktis pemakaian sepeda dan kendaraan umum jauh lebih murah ketimbang membawa kendaraan bermotor pribadi. Setiap pagi ratusan sepeda berjalan menyusui trotoar dan tentunya parkiran universitas pun dipenuhi dengan ribuan sepeda!! Sedangkan untuk orang yang tinggal jauh dari universitas, memilih berangkat menggunakan bus atau kereta. Kemudian berjalan beberapa kilo meter dari stasiun kereta atau busway.
5. Shuushoku Katsudou
Shuushoku katsudou merupakan aktivitas mencari pekerjaan biasanya disingkat dengan sebutan “Shuukatsu”. Merupakan salah satu kegiatan mahasiswa tingkat akhir yang dapat menetukan kesuksesan di masa depan. Di periode tertentu dalam setahun diadakan perekrutan oleh perusahaan - perusahaan besar dengan jadwal yang sudah ditentukan di awal tahun oleh pemerintahan, perusahaan maupun akademisi. Mahasiswa yang berencana untuk langsung kerja setelah lulus universitas mengajukan permohonan ke perusahan yang membuka lowongan pekerjaan, kemudian mengikuti berbagai ujian seleksi. Jika lolos seleksi dan diterima kerja, mereka akan mendapatkan surat perjanjian kerja setelah lulus menjadi sarjana. Sehingga untuk orang-orang yang sudah mendapatkan pekerjaan akan langsung bekerja di bulan April setelah diadakannya upacara kelulusan di bulan Maret.
6. Nomikai
Nomikai merupakan tradisi minum-minum bersama di Jepang. Biasanya banyak dilakukan terutama oleh karyawan perusahaan sepulangnya dari kantor. Namun nomikai juga populer di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang pergi bersama teman-temannya untuk melepas penat dari beratnya aktivitas di kampus maupun aktivitas lainnya. Selain sebagai pelepas penat, nomikai pun menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan pertemanan. Saat minum-minum biasanya topik yang dibicarakan sangat beragam, baik tentang hobby, pekerjaan, keluh kesah di kampus sampai hal-hal menyenangkan seperti topik tentang gebetan.
Sekian beberapa aktivitas yang biasanya dilakukan mahasiswa di Jepang. Mau tau lebih banyak? Terus jelajahi web www.kukchelanguages.com ya!
Comentarios