Saat ini, tempat yang menyediakan fasilitas kursus bahasa asing banyak dicari seiring dengan bertambahnya niat para remaja untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri maupun bekerja di perusahaan asing. Kebanyakan dari mereka memilih untuk mengambil kursus bahasa karena dirasa lebih efektif dan terjamin untuk menambah skill berbahasa asing dibandingkan dengan belajar secara otodidak. Namun benarkah hal tersebut? Dan manakah yang lebih efektif dalam mempelajari bahasa asing? Mengikuti kursus atau belajar secara otodidak? Berikut penjelasannya
1. Materi dan Kurikulum Terukur vs Materi Sedapatnya
Jika kamu mengikuti kursus bahasa, maka poin plus nya adalah akan ada modul pembelajaran dan juga kurikulum yang diberlakukan dalam pembelajaran. Hal ini berarti bahwa materi yang kamu dapat akan lebih terstruktur, jelas dan terukur. Kamu juga bisa mengikuti tes yang diadakan oleh lembaga kursus mu untuk bisa mengetahui sampai mana tingkat bahasa mu dari waktu ke waktu.
Sedangkan, jika belajar secara otodidak, maka mungkin kamu akan mencari materi gratis yang tersebar di Internet. Sehingga materi yang kamu temukan pun bisa jadi tidak runtut atau tidak tersedia secara lengkap dan detail. Hal ini akan membuat proses belajarmu menjadi terhambat. Terlebih jika ada materi yang tidak dijelaskan dengan baik. Tentunya malah akan membuat kamu merasa bingung dengan apa yang kamu pelajari.
Kamu juga tidak memiliki tolok ukur yang jelas terkait materi apa saja yang perlu kamu kuasai. Dan juga tidak ada fasilitas untuk bisa bertanya secara langsung kepada guru atau pembimbing. Sehingga kemungkinan untuk terjadi kesalahan atau gagal paham terhadap sebuah materi sangat besar terjadi.
2. Waktu belajar konsisten vs semaunya
Jika mengikuti kursus bahasa, maka sudah pasti ada jadwal yang memang dibuat beserta target waktu kapan kamu bisa mempelajari semua materi dengan baik. Dengan begitu, proses belajarmu menjadi terukur dan disiplin
Sebaliknya, jika belajar secara otodidak, maka waktu belajarmu akan sangat fleksibel dan tidak terikat. Selain itu, dengan waktu fleksibel dan tidak terjadwal, maka akan sangat mungkin untuk kamu mengalami ketidakkonsistenan dan hal ini akan berdampak buruk jika terus berlanjut. Karena dalam mempelajari bahasa, konsistensi itu penting agar materi yang sudah diajarkan tidak mudah lupa karena hal itu akan menjadi bekal untuk bisa memahami materi selanjutnya.
3. Memiliki komunitas dan teman belajar vs berjuang sendirian
Dengan mengikuti kursus bahasa, kamu juga bisa menemukan banyak teman yang memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mempelajari bahasa yang sama secara serius sehingga lingkungan belajar begitu kondusif.
Keuntungan lain yang kamu dapat jika mengikuti kursus adalah kemungkinan untuk mendapatkan akses informasi dari para alumni lembaga kursus tersebut yang sudah berhasil menggapai mimpinya lalu ingin berbagi kepada para adik tingkatnya.
Namun sayangnya, jika melakukan pembelajaran secara otodidak, maka kamu sulit untuk menemukan partner untuk bisa saling mengoreksi apa yang kamu pelajari, padahal partner dalam belajar bahasa asing itu sangat penting. Sebagai teman untuk melatih kemampuan speaking, melatih untuk berkomunikasi dengan kalimat yang benar dan bisa dimengerti, saling berbagi tips, dan lain-lain
Itulah beberapa poin kelebihan serta kekurangan dari belajar secara otodidak maupun dengan mengikuti kursus. Pada dasarnya, mengikuti kursus ataupun belajar secara otodidak adalah pilihan kalian masing-masing dengan mempertimbangkan poin-poin di atas.
Karena banyak juga yang memilih belajar secara otodidak namun berhasil menguasai bahasa yang diinginkan dengan baik, dengan catatan dia berhasil menjaga konsistensi dalam belajar dan tidak malu untuk bertanya materi yang sulit untuk ia kuasai kepada orang yang dianggap bisa menjawab. Bagaimana menurutmu? Cara belajar mana yang menurutmu lebih cocok untukmu?
Opmerkingen