top of page
Cari
elianinorimarna

〜ですわ(~desuwa) dan Penggunaannya

Diperbarui: 29 Jul 2022



Bagi anime lovers, alias weebo. Kalian pernah nggak sih dengar karakter dalam anime berbicara “~desuwa”?

Bagi kalian yang tertarik mengenai Jepang namun bukan weebo, kita tambah pengetahuan sedikit yuk mengenai gaya bicara satu ini.

· 役割語「やくわりご」 “yakuwari go”

· Asal usul penggunaan 「〜ですわ」 “~desuwa”

· Kapan kamu bisa menggunakan 「〜ですわ」 “~desuwa”


役割語「やくわりご」 “yakuwari go” Bagi kalian yang sempat membaca artikel mengenai “Sumimasen” yang biasa dipakai orang Jepang, kalian pasti ingat bagaimana ada berbagai jenis penggunaan Bahasa berdasarkan situasi dimana kita berada. Selain jenis-jenis Bahasa official dalam Bahasa Jepang, ternyata ada satu jenis Bahasa unofficial yang sering disebut oleh orang Jepang sebagai “yakuwari go” atau “Bahasa peran”.

Maksudnya apa nih?

“Yakuwari go” merupakan Bahasa yang menggambarkan stereotype terhadap suatu karakter/kepribadian. Bila “yakuwari go” ini disebut, orang-orang akan langsung mengetahui karakter apa yang sedang si pembicara gunakan/gambarkan.

Contohnya adalah 「あら〜あら〜」 “ara~ ara~”. Bagi yang sudah familiar dengan anime, kalian pasti langsung memiliki gambaran siapa yang akan mengucapkan kata-kata di atas. “ara~ ara~” akan memberi pembicara image bahwa dia adalah seorang ibu yang cantik. Ini dikarenakan bagaimana banyak ibu-ibu dalam anime akan mengatakan “ara~ ara~” ketika mereka melihat sesuatu yang bagi mereka manis/ imut, dsb. Padahal, sebenarnya ibu-ibu di Jepang tidak ada yang mengatakan ini.

Karena anime merupakan mainstream di Jepang yang bahkan bila mereka bukan penggemar anime sekalipun akan mengetahui satu dua hal mengenai anime yang sedang popular, muncullah bentuk Bahasa baru yaitu “yakuwari go” yang biasa mereka gunakan ketika sedang bercanda dengan teman atau digunakan entertainer untuk menghibur penonton, terlebih lagi penggemar anime.


Asal usul penggunaan 「〜ですわ」 “~desuwa” Penggunaan “~desuwa” yang selalu diletakkan di akhir kalimat, biasa digunakan dalam literatur Jepang untuk membuat gaya bicara sebuah karakter lebih gemulai dan elegan. Oleh karena itu, kata-kata ini sering digunakan pada karakter-karakter kerajaan seperti tuan putri atau bangsawan perempuan yang, seperti yang sudah dijelaskan di atas, merupakan orang-orang yang pembawaannya elegan.

Namun semakin banyak cerita yang kamu baca, kamu akan menemukan bahwa ternyata penggunaan ini walau memang digunakan untuk bangsawan dan tuan putri yang elegan, ada satu lagi karakteristik yang selalu ada dalam karakter tersebut. Mereka merupakan “villainess” atau antagonis dalam cerita tersebut.

Di kebanyakan cerita Jepang, antagonis bangsawan dalam kerajaan merupakan karakter yang bahkan ketika mereka jahat sekalipun, mereka dapat tetap mempertahankan keeleganan mereka sehingga membuat mereka “angkuh” atau “percaya diri” akan darah biru mereka.


Maka, maraklah akhirnya penggunaan “~desuwa” ini untuk menggambarkan “villainess” bangsawan nan elegan, terutama ketika muncul seorang Vtuber bernama “Hyakumantenbara Salome” dari Nijisanji yang mengadopsi stereotype ini dan menggunakannya dalam setiap kalimat yang dia ucapkan, bahkan dalam Bahasa Inggris sekalipun ia akan mengakhiri kalimatnya dengan “~desuwa”. Hal ini membuat kata-kata ini menjadi semakin populer digunakan baik bagi penggemar anime dan juga kalangan Jepang lainnya.




Kapan kamu bisa menggunakan 「〜ですわ」 “~desuwa” Bagi kalian yang penasaran ingin bisa menggunakan kata-kata ini, ada kabar baik! Kalian bisa menggunakannya kapanpun kalian mau! Menggunakan kata-kata ini di akhir kalimat kalian akan memunculkan nuansa bercanda dan asik. Sama seperti terkadang kita sering melakukan hal-hal berlebihan ketika ada teman yang meminta kita mengoper sesuatu, dsb, penggunaan ini akan menuaikan hasil yang sama. Kalian bisa menggunakannya bila kalian ingin membuat seseorang jengkel/tertawa dengan bagaimana kalian memperlakukan mereka.

Jadi, jangan malu-malu ya!


Masih banyak lagi lho artikel-artikel lain seputar Jepang yang bisa kalian cek di sini! Jangan ketinggalan!

933 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page